Desain Candi Borobudur dikarang oleh penyair, pemikir, dan arsitek Gunadharma, yang saat ini dianggap oleh banyak orang sebagai manusia penglihatan dan pengabdian yang hebat. Candi telah dijelaskan dalam beberapa cara. Struktur dasarnya menyerupai piramida, namun juga disebut sebagai caitya (kuil), stupa (reliquary), dan sebuah gunung suci.
Sebenarnya, nama S'ailendra secara harfiah berarti "Lord of the Mountain." Sementara bait suci menunjukkan karakteristik dari semua konfigurasi arsitektural ini, keseluruhan rencananya adalah mandala tiga dimensi - sebuah diagram kosmos yang digunakan untuk meditasi - dan Dalam pengertian inilah, dimana pemahaman terkaya tentang monumen terjadi.
Terletak tinggi di atas bukit yang disempurnakan secara vertikal oleh pembangunnya untuk mencapai ketinggian yang lebih tinggi,
harga tiket Borobudur terdiri dari serangkaian lorong terbuka yang memancar di sekitar poros tengah mundi (sumbu kosmik).
Para bhakta melingkar searah jarum jam di sepanjang jalan setapak yang secara bertahap naik ke tingkat paling atas. Di Borobudur, geometri, geomansi, dan teologi semua menginstruksikan pemeluk menuju tujuan akhir dari pencerahan. Patung relief yang diukir dengan cermat memediasi perjalanan fisik dan spiritual yang membimbing peziarah secara progresif ke tingkat kesadaran yang lebih tinggi.
Seluruh situs berisi 504 patung Buddha. 1460 relief batu di dinding dan langkan yang berlawanan menghiasi empat galeri pertama, dengan tambahan relief dekoratif 1212 menambah jalannya. Patung relief menceritakan ajaran Buddha (Dharma), menggambarkan berbagai peristiwa yang berhubungan dengan kehidupan masa lalunya (kisah Jataka), dan menggambarkan cerita-cerita didaktik yang diambil dari kitab suci Buddhis yang penting.
Menariknya, ada lagi patung relief yang menghiasi dasar monumen, namun tersembunyi di balik penopang batu yang ditambahkan sesaat setelah konstruksi bangunan untuk lebih mendukung struktur tersebut. Relasi naratif tersembunyi difoto saat mereka ditemukan pada akhir abad ke-19 sebelum batu-batu itu dikembalikan untuk membantu memastikan stabilitas kuil.
Bergerak melewati pangkalan dan melalui empat galeri, pemuja itu muncul ke tiga teras atas, menghadapi 72 stupa masing-masing berisi patung tiga dimensi seorang Buddha yang duduk di dalam kisi batu. Di apeks candi terletak stupa pusat besar, simbol pikiran tercerahkan.
